Arsip Berita dan Pengumuman Terbaru

Halaman ini menyajikan berbagai berita dan pengumuman terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Kami berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, relevan, dan terkini kepada masyarakat mengenai berbagai kegiatan, program, kebijakan, serta perkembangan penting di sektor kesehatan Kabupaten Solok. Informasi yang kami sajikan meliputi laporan kegiatan, capaian program, imbauan kesehatan, pengumuman penting, hingga liputan acara-acara yang melibatkan Dinas Kesehatan.

Tujuan utama dari publikasi berita ini adalah untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, mendorong partisipasi aktif dalam program-program kesehatan, serta membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan informasi ini sebagai sumber pengetahuan dan panduan untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungannya.

Kami akan terus memperbarui halaman ini secara berkala dengan berita-berita terbaru. Silakan telusuri artikel-artikel di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

Dinkes Solok Gelar Vaksinasi Booster Kedua bagi Lansia dan SDM Kesehatan

10 Juni 2025 Admin Dinkes Kegiatan Vaksinasi Booster

Kabupaten Solok kembali menggalakkan program vaksinasi COVID-19, kali ini berfokus pada pemberian dosis booster kedua untuk kelompok lansia dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dalam memperkuat kekebalan komunitas dan mencegah penyebaran virus, mengingat masih adanya varian baru dan aktivitas mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Pelaksanaan vaksinasi booster kedua ini telah dimulai sejak awal bulan Juni 2025, dengan menyasar Puskesmas-puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Solok sebagai sentra pelayanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Dr. [Nama Kepala Dinas], dalam sambutannya saat peninjauan salah satu lokasi vaksinasi, menyampaikan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya lansia yang merupakan kelompok rentan. "Vaksinasi booster ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mendapatkan perlindungan tambahan," ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa ketersediaan vaksin telah dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan di seluruh Kabupaten Solok.

Petugas kesehatan di lapangan melaporkan antusiasme yang cukup baik dari lansia yang datang untuk mendapatkan vaksinasi. Banyak dari mereka yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan di usia senja, terutama di tengah potensi ancaman penyakit menular. Selain lansia, SDM kesehatan juga menjadi prioritas karena mereka adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan memiliki risiko paparan yang lebih tinggi. Pemberian booster kedua ini diharapkan dapat menjaga imunitas para nakes agar tetap prima dalam melayani masyarakat.

Dinas Kesehatan juga menekankan bahwa meskipun sudah divaksinasi, masyarakat tetap diimbau untuk menjaga protokol kesehatan dasar seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. "Vaksinasi adalah salah satu upaya, namun kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan tetap menjadi kunci," pungkas Sekretaris Dinas Kesehatan, Bapak/Ibu [Nama Sekretaris]. Pihak Dinas akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian vaksinasi ini, serta siap melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan.

Dinkes Solok Sukses Adakan Sosialisasi GERMAS dan PHBS di 5 Nagari Prioritas

05 Juni 2025 Bagian Promkes Kegiatan Sosialisasi Germas

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok melalui Bidang Kesehatan Masyarakat sukses menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lima nagari prioritas. Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang bulan Mei hingga awal Juni 2025, dengan melibatkan lintas sektor dan partisipasi aktif dari tokoh masyarakat serta kader kesehatan setempat. Lima nagari yang menjadi fokus utama kegiatan ini dipilih berdasarkan data indikator kesehatan dan kebutuhan spesifik komunitas.

Materi sosialisasi mencakup 7 langkah GERMAS, yaitu melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, melakukan cek kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban sehat. Selain itu, aspek PHBS seperti mencuci tangan pakai sabun dan pengelolaan sampah rumah tangga juga ditekankan. Metode penyampaian dilakukan secara interaktif, dengan melibatkan diskusi, simulasi, dan demonstrasi praktik PHBS sederhana yang dapat langsung diterapkan oleh masyarakat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, [Nama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat], menjelaskan bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan sejahtera. "Edukasi adalah kunci. Kita tidak hanya ingin masyarakat tahu tentang GERMAS dan PHBS, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga. Perubahan perilaku ini akan membawa dampak positif yang besar bagi kesehatan kolektif," ujarnya. Beliau juga mengapresiasi semangat para kader dan partisipasi masyarakat yang tinggi.

Respon dari masyarakat di nagari-nagari yang disasar sangat positif. Banyak warga yang menyatakan mendapatkan pengetahuan baru dan termotivasi untuk mengubah kebiasaan hidup mereka. "Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Sekarang kami lebih paham bagaimana cara menjaga kesehatan dengan benar," kata Ibu Salmah, salah seorang peserta dari Nagari [Nama Nagari]. Dinas Kesehatan berharap kegiatan sosialisasi ini dapat terus berlanjut dan menyentuh seluruh nagari di Kabupaten Solok, sehingga cita-cita masyarakat sehat dapat terwujud secara merata.

Dinkes Solok Luncurkan Program "Sehat Keluarga, Bebas Stunting" di Seluruh Puskesmas

28 Mei 2025 Bidang KIA & Gizi Kegiatan Pencegahan Stunting

Dalam upaya serius menanggulangi masalah stunting yang masih menjadi isu kesehatan di beberapa wilayah, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok meluncurkan program inovatif bertajuk "Sehat Keluarga, Bebas Stunting". Program ini secara resmi diluncurkan serentak di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Solok pada tanggal 28 Mei 2025, menandai dimulainya gerakan masif yang melibatkan berbagai intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta edukasi komprehensif bagi keluarga.

Program "Sehat Keluarga, Bebas Stunting" dirancang dengan pendekatan holistik yang menyasar 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai periode emas pertumbuhan anak, mulai dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Intervensi yang dilakukan meliputi pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis) dan balita gizi kurang, edukasi gizi seimbang, pemantauan pertumbuhan balita secara rutin, hingga peningkatan akses sanitasi dan air bersih yang layak. Pelibatan peran serta masyarakat, terutama ibu dan keluarga, menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, [Nama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat], stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga indikator kualitas sumber daya manusia di masa depan. "Anak yang stunting cenderung memiliki kapasitas kognitif yang lebih rendah dan rentan terhadap penyakit. Melalui program ini, kami bertekad untuk memutuskan rantai stunting dan menciptakan generasi Kabupaten Solok yang unggul dan berdaya saing," tegasnya. Beliau juga menyampaikan bahwa data prevalensi stunting akan terus dipantau secara ketat untuk memastikan efektivitas intervensi.

Puskesmas sebagai garda terdepan akan menjadi pelaksana utama program ini, dengan dukungan penuh dari bidan desa, ahli gizi, dan kader Posyandu. Kegiatan-kegiatan seperti kelas ibu hamil, demo masak MP-ASI, hingga kunjungan rumah ke keluarga berisiko akan diintensifkan. Diharapkan, melalui program "Sehat Keluarga, Bebas Stunting", angka stunting di Kabupaten Solok dapat menurun secara signifikan, mewujudkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2025 di Kabupaten Solok Capai Target

20 Mei 2025 Bagian P2P Kegiatan BIAN

Kabupaten Solok patut berbangga, pasalnya pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2025 yang telah berlangsung selama bulan April hingga Mei berhasil mencapai target capaian yang ditetapkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh petugas kesehatan, dukungan pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat yang menyadari pentingnya imunisasi bagi anak-anak. Pencanangan BIAN secara resmi telah ditutup pada tanggal 20 Mei 2025 dengan seremonial sederhana di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Solok.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), [Nama Kepala Bidang P2P], menyampaikan bahwa capaian BIAN di Kabupaten Solok melampaui ekspektasi. "Ini adalah hasil kerja tim yang luar biasa. Seluruh Puskesmas dan jejaringnya telah bekerja keras menjangkau setiap anak, bahkan di daerah-daerah terpencil. Kami berterima kasih kepada orang tua yang telah membawa anak-anaknya untuk divaksinasi. Ini adalah investasi terbaik untuk masa depan kesehatan mereka," ujarnya. Beliau juga menekankan bahwa data akan terus dianalisis untuk mengidentifikasi area yang mungkin masih perlu penguatan.

BIAN tahun ini bertujuan untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang sempat menurun selama pandemi, serta memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit Campak dan Rubella. Vaksinasi ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian. Berbagai strategi telah dilakukan, termasuk sosialisasi dari rumah ke rumah, pembukaan pos imunisasi di tempat strategis, hingga pelayanan Puskesmas keliling.

Meskipun BIAN telah selesai, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mengimbau masyarakat untuk tetap memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi rutin sesuai jadwal yang ditentukan. "Imunisasi adalah hak anak dan kewajiban orang tua. Jangan tunda imunisasi, demi anak-anak sehat dan Kabupaten Solok bebas penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," pesan Dr. [Nama Kepala Dinas].

Dinkes Solok Perkuat Surveilans Penyakit Musiman Antisipasi Musim Penghujan

15 Mei 2025 Bagian P2P Kegiatan Surveilans

Menjelang musim penghujan yang diprediksi akan tiba dalam beberapa waktu ke depan, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mengambil langkah proaktif dengan memperkuat sistem surveilans penyakit musiman. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan kasus penyakit yang sering terjadi saat musim hujan, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, dan Leptospirosis. Peningkatan kewaspadaan dan deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di tengah masyarakat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), [Nama Kepala Bidang P2P], menjelaskan bahwa penguatan surveilans ini melibatkan berbagai Puskesmas di wilayah yang memiliki riwayat kasus tinggi pada musim penghujan sebelumnya. "Kami meningkatkan intensitas pelaporan kasus dari Puskesmas, serta melakukan pemantauan ketat terhadap tren penyakit. Data yang akurat dan real-time sangat penting untuk merumuskan strategi pencegahan dan penanggulangan yang efektif," tegasnya. Beliau juga menambahkan bahwa tim gerak cepat akan disiagakan untuk merespons setiap temuan kasus yang mencurigakan.

Selain peningkatan surveilans, Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan plus kegiatan lain) menjadi sangat krusial untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor DBD. Edukasi tentang pentingnya mencuci tangan dan mengelola sampah juga terus digalakkan untuk mencegah penyakit berbasis air dan lingkungan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan ini. "Kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika ada kasus penyakit yang tidak biasa, kita bisa bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit musiman," ujar Dr. [Nama Kepala Dinas].

Kolaborasi Dinkes Solok dan Dinas Pertanian untuk Peningkatan Gizi Masyarakat

10 Mei 2025 Bidang Gizi Kegiatan Kolaborasi Peningkatan Gizi

Menyadari bahwa masalah gizi, khususnya stunting, tidak dapat diselesaikan hanya dari satu sektor, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok menjalin kolaborasi strategis dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Solok. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat upaya peningkatan gizi masyarakat melalui pendekatan ketahanan pangan dan diversifikasi konsumsi pangan lokal. Inisiatif kolaboratif ini diharapkan mampu memberikan dampak yang lebih signifikan dalam perbaikan status gizi di tingkat keluarga.

Program kolaborasi ini akan fokus pada beberapa aspek, antara lain: penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi pangan lokal yang beragam dan bergizi, pengembangan kebun gizi keluarga (pekarangan pangan lestari), serta pelatihan budidaya ikan atau unggas skala rumah tangga sebagai sumber protein hewani. Dinas Pertanian akan memberikan dukungan teknis dalam hal budidaya, sementara Dinas Kesehatan akan menyediakan edukasi gizi dan pemantauan dampaknya terhadap status gizi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Dr. [Nama Kepala Dinas], menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. "Sinergi antar dinas sangat krusial. Masalah gizi kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan Dinas Pertanian, kita bisa memastikan tidak hanya ketersediaan pangan, tetapi juga pemanfaatan pangan yang tepat untuk gizi keluarga. Ini adalah langkah maju dalam upaya penurunan stunting," tegasnya.

Perwakilan dari Dinas Pertanian juga menyambut baik inisiatif ini. "Kami siap mendukung program-program Dinas Kesehatan dalam hal peningkatan gizi melalui pendekatan sektor pertanian. Masyarakat bisa diberdayakan untuk menghasilkan pangan sendiri yang sehat dan beragam," ungkap [Nama Pejabat Dinas Pertanian]. Pilot project kolaborasi ini akan dimulai di beberapa nagari yang memiliki prevalensi stunting tinggi, dengan harapan dapat direplikasi ke seluruh wilayah Kabupaten Solok.

Dinkes Solok Sosialisasikan Layanan Telekonsultasi untuk Warga Terpencil

01 Mei 2025 Bidang Pelayanan Kesehatan Kegiatan Sosialisasi Telekonsultasi

Mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil menjadi salah satu fokus Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Guna mewujudkan hal tersebut, Dinas Kesehatan kini secara aktif mensosialisasikan layanan telekonsultasi kesehatan sederhana. Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan konsultasi medis awal dengan petugas kesehatan Puskesmas melalui panggilan video atau pesan teks, tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.

Layanan telekonsultasi ini dirancang untuk kasus-kasus non-darurat seperti pertanyaan tentang gejala penyakit ringan, konseling gizi, atau konsultasi tentang obat-obatan rutin. Untuk kasus yang membutuhkan pemeriksaan fisik lebih lanjut atau kondisi gawat darurat, petugas akan memberikan arahan untuk segera datang ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Sosialisasi dilakukan di berbagai pertemuan komunitas dan melalui media sosial resmi Dinas Kesehatan.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, [Nama Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan], menjelaskan bahwa inovasi ini diharapkan dapat mengurangi kendala geografis dan biaya transportasi bagi masyarakat di pelosok. "Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Kabupaten Solok memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi dan konsultasi kesehatan. Layanan telekonsultasi ini adalah salah satu upaya kami untuk mewujudkan hal tersebut," katanya. Beliau juga menambahkan bahwa fitur ini akan terus dikembangkan berdasarkan masukan dari masyarakat.

Masyarakat di daerah terpencil menyambut baik inisiatif ini. "Ini sangat membantu kami. Kadang kalau sakit ringan, kami bingung harus ke mana. Dengan adanya layanan ini, kami bisa bertanya langsung kepada petugas kesehatan tanpa harus jauh-jauh ke Puskesmas," ujar Bapak Ridwan, warga Nagari [Nama Nagari]. Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan telekonsultasi ini, sebagai bagian dari upaya pemerataan pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok.

Dinkes Solok Gelar Pelatihan Tenaga Kesehatan untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung & Diabetes

25 April 2025 Bidang SDM Kesehatan Kegiatan Pelatihan PTM

Meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung dan diabetes melitus di Indonesia, termasuk di Kabupaten Solok, mendorong Dinas Kesehatan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan. Pada tanggal 25 April 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok melalui Bidang Sumber Daya Kesehatan, telah menyelenggarakan pelatihan komprehensif bagi petugas Puskesmas se-Kabupaten Solok mengenai deteksi dini dan penanganan awal penyakit jantung serta diabetes.

Pelatihan ini diikuti oleh dokter, perawat, dan bidan dari seluruh Puskesmas, dengan menghadirkan narasumber ahli dari rumah sakit rujukan dan akademisi. Materi pelatihan meliputi teknik skrining yang tepat (pengukuran tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh), interpretasi hasil, identifikasi faktor risiko, edukasi gaya hidup sehat (program CERDIK), serta alur rujukan yang efektif untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Penekanan juga diberikan pada aspek komunikasi interpersonal agar petugas dapat memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, [Nama Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan], menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat vital untuk meningkatkan kemampuan garda terdepan pelayanan kesehatan. "Petugas Puskesmas adalah orang pertama yang berinteraksi dengan masyarakat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mutakhir dalam deteksi dini PTM, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mencegah komplikasi serius. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat kita," tegasnya.

Para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dan aktif dalam sesi diskusi dan praktik. Mereka menyadari bahwa PTM seringkali tidak menunjukkan gejala di awal, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting. Diharapkan, setelah pelatihan ini, seluruh Puskesmas di Kabupaten Solok akan semakin optimal dalam melakukan skrining PTM dan memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular.

Dinkes Solok Canangkan Gerakan 'Jamban Sehat untuk Semua' di Perdesaan

18 April 2025 Bidang Kesling Kegiatan Gerakan Jamban Sehat

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok meluncurkan gerakan 'Jamban Sehat untuk Semua' di wilayah perdesaan. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk menghentikan praktik buang air besar sembarangan (BABS) dan memastikan setiap rumah tangga memiliki akses serta menggunakan jamban sehat.

Fokus utama gerakan ini adalah pada edukasi komunitas tentang dampak negatif BABS terhadap kesehatan, pentingnya penggunaan jamban yang layak, serta fasilitasi pembangunan jamban sehat secara swadaya atau dengan bantuan dari pemerintah daerah/mitra. Tim kesehatan lingkungan dari Puskesmas akan secara aktif melakukan kunjungan rumah, penyuluhan kelompok, dan memantau kemajuan pembangunan jamban di wilayahnya masing-masing. Pelibatan tokoh masyarakat dan agama juga menjadi kunci untuk mendorong perubahan perilaku.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, [Nama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat], menjelaskan bahwa akses terhadap jamban sehat adalah indikator penting dalam pembangunan kesehatan. "Buang air besar sembarangan adalah akar dari berbagai penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, dan stunting. Dengan adanya gerakan ini, kami berharap masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Ini adalah investasi vital untuk kualitas hidup masyarakat," ujarnya.

Gerakan 'Jamban Sehat untuk Semua' ini akan dilaksanakan secara bertahap di nagari-nagari yang masih memiliki angka BABS tinggi. Dinas Kesehatan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan ini dan bergotong royong menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Diharapkan, dengan meningkatnya akses dan penggunaan jamban sehat, Kabupaten Solok dapat mencapai target ODF (Open Defecation Free) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan.

Dinkes Solok Sosialisasi Pentingnya ASI Eksklusif di Fasilitas Persalinan

10 April 2025 Bidang KIA Kegiatan Sosialisasi ASI Eksklusif

Mengingat pentingnya Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi tumbuh kembang optimal bayi, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok terus mengintensifkan sosialisasi dan edukasi di seluruh fasilitas pelayanan persalinan, baik Puskesmas maupun rumah sakit. Sosialisasi ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga, dengan tujuan meningkatkan cakupan ASI eksklusif hingga 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Materi sosialisasi mencakup manfaat ASI bagi bayi (kekebalan tubuh, gizi lengkap, mencegah stunting) dan bagi ibu (mempercepat pemulihan pasca melahirkan, mengurangi risiko kanker), teknik menyusui yang benar, serta penanganan masalah-masalah menyusui. Para petugas kesehatan, khususnya bidan dan perawat, diberikan pelatihan khusus untuk menjadi konselor ASI yang handal, sehingga dapat memberikan dukungan penuh kepada ibu-ibu sejak masa kehamilan hingga periode menyusui.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, [Nama Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat], menekankan bahwa ASI adalah makanan terbaik dan paling lengkap untuk bayi. "ASI eksklusif selama 6 bulan adalah fondasi emas bagi kesehatan anak di masa depan. Kami ingin setiap ibu di Kabupaten Solok memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri untuk memberikan ASI eksklusif. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat krusial," ujarnya.

Dinas Kesehatan juga mendorong fasilitas kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung praktik pemberian ASI, seperti penyediaan ruang menyusui yang nyaman dan kebijakan yang ramah ASI. Diharapkan, dengan sosialisasi yang masif dan dukungan yang kuat, cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Solok dapat meningkat, berkontribusi pada penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas generasi penerus.